Jutaan warga Afghanistan akan memilih seorang presiden dalam sebuah peralihan kekuasaan untuk pertama kalinya melalui kotak suara. Operasi keamanan besar dilakukan untuk mengantisipasi ancaman dari Taliban yang menyebutkan akan mengacaukan pemilu. Sekitar 40.000 polisi dan tentara diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara. Lalu lintas kendaraan pun dilarang memasuki ibukota Kabul
Sabtu, 05 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar